Senin, 27 April 2020

Meringkas Teks Biografi dengan Kata-Kata Sendiri

Wawan Setiawan Tirta
Biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Kehidupan seseorang atau tokoh tersebut diceritakan sejak ia lahir sampai dengan saat ini. Salah satu contoh biografi tokoh olahraga Indonesia adalah biografi Susi Susanti. Seorang pemain bulutangkis putri Indonesia pertama yang meraik emas pada olimpiade di Barcelona tahun 1992. Untuk dapat mengungkapkan hal-hal yang menarik dari tokoh, diantaranya dengan membaca dengan sungguh-sungguh teks yang kita baca, mencari hal-hal positif dan negatif (bila ada) dari tokoh tersebut, memfokuskan membaca pada pengalaman-pengalaman menariknya.

Ringkasan merupakan penyajian teks yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari sebuah teks tanpa hiasan. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah teks. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis. Ringkasan memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan, kerangka dasar masih tampak jelas, memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas.

Untuk dapat meringkas sebuah teks biografi dapat dilakukan dengan cara antara lain yaitu membaca naskah/teks asli tersebut beberapa kali, mencatat gagasan utama penulis, membuang paragraph yang berisi contoh deskripsi atau kutipan, membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah kalimat, mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung, sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal, dan menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan tulisan asli.

Teks “Susi Susanti: Legenda Bulu tangkis Indonesia dan Dunia” masih dapat diringkas sehingga lebih mudah dipahami. Agar ringkasan baik dan tidak keluar dari gagasan yang disampaikan penulis, harus memperhatikan beberapa hal : (a) struktur teks dan kalimat yang terdapat di dalamnya, (b) ide pokok yang terdapat pada bagian-bagian (nomor 1—6), dan (c) kata hubung atau konjungsi yang sesuai dan sudah dipelajari pada tugas-tugas sebelumnya.

BagianIde Pokok
1.Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 11 Februari 1971.
2.Di Jakarta Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet.
3.Puncak karier Susi terjadi pada tahun 1992
Susi berhasil menjadi juara di Kejuaraan Indonesia Terbuka (Indonesian Open)
Susi kembali berhasil meraih medali pada Olimpiade 1996 di Atlanta
4.International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti.
5.Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik bagi pemain lainnya.
6,Ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti.
Kini Susi dan Alan menjalani hari-harinya bersama ketiga putra mereka.

Setelah menyusun ide pokok masing-masing paragraf, kembangkan ide pokok tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri. Gunakan konjungsi untuk menggabungkan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi biografi yang ringkas. Ringkasan biografi harus sesuai dengan struktur teksnya, yaitu orientasi yang berisi pengenalan, peristiwa dan masalah, dan reorientasi yang sifatnya mana suka (opsional).

Susi Susanti Sang Legenda Bulu Tangkis Indonesia
Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 11 Februari 1971. Ia memulai karir bulu tangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama tujuh tahun dan memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat junior, ia pindah ke Jakarta pada tahun 1985. 

Di Jakarta Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. Enam hari dalam seminggu, Senin sampai Sabtu mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00, kemudian dilanjutkan dari pukul 15.00 sampai pukul 19.00.

Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Kejuaraan Indonesia Terbuka (Indonesian Open). Susi juga berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kali. Setelah itu, ia pun mulai merajai kompetisi bulu tangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993. 

Puncak karier Susi terjadi pada tahun 1992. Pada saat itu ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Media asing menjuluki mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”, sebuah julukan yang menjadi kenyataan di kemudian hari.

Pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, Susi kembali berhasil meraih medali meskipun medali perunggu. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama Tim Uber Indonesia. 
 Biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang Meringkas Teks Biografi dengan Kata-Kata Sendiri
Pada bulan Mei 2004, International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi, pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame antara lain Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King. Susi juga mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Pemerintah Republik Indonesia atas prestasinya mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. 

Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik bagi pemain lainnya. Ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi. Semangatnya yang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakin Susi akan memberikan usaha yang terbaik. 

Ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti. Ia selalu bersikap rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Kekalahan justru memberi kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong.

Kini Susi dan Alan menjalani hari-harinya bersama ketiga putra mereka. Mereka masih rutin bermain bulu tangkis sampai saat ini, minimal dua kali seminggu untuk menjaga kondisi.